Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Diminta, Pasti Memberi

Written By baitulmalklaten on Jumat, 16 Oktober 2009 | 08.03

Merupakan sebuah fakta bahwa tidak setiap orang bersifat dermawan. Yang pelit banyak. Yang agak pelit juga ada. Yang bergelar dermawan juga ada. Meskipun tidak setiap diminta pasti dia memberi. Lantas, adakah orang yang setiap dimintai sesuatu pasti dia memberi? Tepat sekali. Dialah baginda Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebagaimana dikisahkan oleh Sahabat Abdullah bin Abbas.

Ibnu Abbas ra berkata, “Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan pada bulan Ramadhan, saat beliau ditemui Jibril untuk membacakan kepadanya Al-Qur'an. Jibril menemui beliau setiap malam pada bulan Ramadhan, lalu membacakan kepadanya Al-Qur'an. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika ditemui Jibril lebih dermawan dalam kebaikan daripada angin yang berhembus.” (Riwayat Bukhari Muslim) Hadits ini diriwayatkan pula oleh Ahmad dengan tambahan, “Dan beliau tidak pernah dimintai sesuatu kecuali memberikannya."
Tidak ada seorang sahabat pun yang datang menghadap beliau dengan berbagai permintaan, kecuali beliau pasti memberinya. Inilah dermawan yang sesungguhnya. Bahkan lebih dermawan daripada angin yang berhembus.
Ramadhan telah tiba. Peluang beramal dan berinfak dengan pahala berlipat ganda pun terbuka kembali. Saatnya untuk meneladani kedermawanan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lebih peka terhadap nasib kaum dhuafa’. Lebih santun kepada fakir miskin. Lebih sayang kepada anak yatim. Aisyah ra. berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam jika masuk bulan Ramadhan membebaskan setiap tawanan dan memberi setiap orang yang meminta." (Riwayat Al-Baihaqi).
Kedermawanan ialah sifat murah hati dan banyak memberi. Allah pun bersifat Maha Pemurah, kedermawanan-Nya berlipat ganda pada waktu-waktu tertentu seperti bulan Ramadhan ini. Peluang untuk meraih kedermawanan-Nya dalam menebar pahala dan ampunan tentu tidak layak untuk disia-siakan. Jika sebelum Ramadhan sudah terbiasa berinfak Rp 50.000,- misalnya, dan kemudian mendapat pahala 10 kalinya senilai 500.000,- maka di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini perhitungan berubah. Bisa 100 kali, 700 kali atau bahkan lebih. Wallâhu yudhâ’ifu liman yasyâ’. Allah akan melipatgandakan pahala bagi seseorang yang dikehendaki-Nya. Kepada kitakah?
Dan, boleh jadi Ramadhan tahun ini adalah Ramadhan terakhir. Tidak ada jaminan bahwa tahun depan masih berjumpa Ramadhan. Mari manfaatkan untuk meraih bekal sebanyak-banyaknya untuk masa depan kita. Akhirat. –rws-

0 komentar:

Posting Komentar